UI Designer, UX Designer, UX Researcher, UX Writer, dan Interaction Designer.

Angga Aditiya Putra
6 min readNov 29, 2022

Dewasa ini banyak sekali muncul pekerjaan-pekerjaan baru di Indonesia khususnya di bidang teknologi dan informasi yang belum familiar di telinga masyarakat umum. Hal ini terjadi akibat demand atau kebutuhan akan suatu pekerjaan dibuat lebih spesifik atau lebih khusus. Dulunya seseorang bisa mengerjakan 2 hingga 3 item pekerjaan sekaligus. Namun hal tersebut dirasa kurang efektif dimana seseorang tidak bisa mengeluarkan 100% kemampuannya apabila bekerja dengan fokus yang terpecah-pecah. Sehingga banyak pekerjaan yang dibuat lebih spesifik dan dikerjakan oleh orang-orang yang memang berfokus pada pekerjaan tersebut dengan tujuan agar masing-masing item pekerjaan dapat dikerjakan oleh orang-orang yang handal dalam bidangnya. Salah satu pekerjaan yang cukup baru dan belum familiar di Indonesia ialah UI/UX Design.

Photo by Faizur Rehman on Unsplash

Mungkin sebagian dari kita sudah tahu apa itu UI/UX Design, atau mungkin sebagian lainnya belum pernah mendengar apa itu UI/UX Design. Satu hal yang perlu dipahami bahwa UI/UX Design berbeda dengan Graphic Design.

UI merupakan singkatan dari User Interface atau antarmuka pengguna (tampilan). Sedangkan UX merupakan User Experience atau pengalaman pengguna. Sehingga UI/UX Designer adalah seseorang yang merancang dan mendesain tampilan antarmuka suatu produk agar terlihat bagus dan nyaman saat digunakan. UI/UX Designer bertanggung jawab atas produk yang didesain olehnya agar dapat digunakan user atau pengguna dengan mudah dan nyaman.

Seiring berkembangnya jaman digital teknologi, kebutuhan atas pekerjaan UI/UX Design sendiri berkembang dan dipecah menjadi lebih spesifik kedalam beberapa sub-bidang antara lain UI Designer, UX Designer, UX Researcher, UX Writer, dan Interaction Designer. Semua bidang tersebut memiliki item pekerjaan yang berbeda-beda untuk dapat menghasilkan produk yang nyaman serta mudah digunakan.

UI Designer

Photo by Balázs Kétyi on Unsplash

User Interface Designer atau UI Designer merupakan seseorang yang bekerja dan bertanggung jawab untuk membuat tampilan dari sebuah antarmuka agar terlihat bagus, menarik serta nyaman di mata. Dalam pekerjaannya, UI Designer lebih banyak mengurusi tata letak, design system dan komponen seperti ukuran button, color pallete, jarak antar komponen, bentuk header, bentuk footer, jenis typeface, jenis font, ukuran font, dan lain sebagainya. Bekerja sebagai UI Designer artinya hampir 90% bekerja di depan layar sehingga sebaiknya device atau perangkat yang digunakan juga mendukung pekerjaan, khususnya layar dengan kerapatan pixel tinggi dan kaya akan warna. Sejauh ini, layar terbaik untuk mendukung pekerjaan UI Designer adalah layar dengan panel OLED. Beberapa software atau tools yang banyak digunakan oleh UI Designer adalah Figma, Adobe XD, Zeplin, dan lainnya. Output pekerjaan dari seorang UI Designer biasanya berupa High Fidelity (Hi-Fi) Wireframe ataupun Mockup.

UX Designer

Photo by Christina @ wocintechchat.com on Unsplash

User Experience Designer atau UX Designer adalah seseorang yang memiliki tugas untuk merancang garis besar produk yang akan dibuat termasuk halaman apa saja yang dibutuhkan, flow dari register, login hingga tercapai tujuan menggunakan sebuah aplikasi. UX Designer biasanya bekerja setelah mendapatkan data dari UX Researcher. Tanggung jawab dari seorang UX Designer adalah membuat konsep sebuah aplikasi yang dapat menyelesaikan kebutuhan calon user atau calon pengguna. Hal ini diperlukan agar sebuah aplikasi yang dirancang menjadi terarah. Kekhawatiran dari pembuatan aplikasi tanpa melalui proses ini adalah tidak adanya prioritas yang jelas dari sebuah aplikasi. Bisa jadi saat dalam proses perancangan aplikasi, semua fitur ditambahkan ke dalam sebuah aplikasi sehingga tujuan utama dibuatnya aplikasi menjadi terabaikan. UX Designer sangat membutuhkan skill dalam berkoordinasi dengan lintas divisi seperti tim bisnis, tim data, dan lainnya sehingga aplikasi yang dirancang memungkinkan untuk dibuat dan menguntungkan secara bisnis proses. Tools yang sering digunakan oleh UX Designer adalah Miro, FigJam, dan lainnya. Output dari pekerjaan seorang UX Designer biasanya berupa UX information architecture, user flow diagram, hingga product requirement document (PRD).

UX Researcher

Photo by UX Indonesia on Unsplash

Berbeda dengan UI Designer dan UX Designer yang sebelumnya dijelaskan lebih banyak mengolah informasi dan data yang sudah pasti, UX Researcher adalah seseorang yang bertanggung jawab terhadap infomrasi dan data yang akan diberikan kepada UI dan UX Designer. Tugas utama UX Researcher adalah melakukan riset serta memahami apa kebutuhan dari calon pengguna. UX Researcher harus memiliki empati atau kepekaan terhadap sekitarnya. UX Researcher juga harus melekat pada pertanyaan tentang “Kenapa” dan “Bagaimana”. Banyak skill yang harus dimiliki seorang UX Researcher antara lain kemampuan untuk memahami kondisi, menguasai berbagai macam metode wawancara, kemampuan untuk kritis dalam mencari informasi dari narasumber, dan lain sebagainya. Pekerjaan seorang UX Researcher biasanya akan berkaitan dengan mind map, user journey, user persona, dan lain sebagainya.

UX Writer

Photo by Ben Kolde on Unsplash

Apakah kamu pernah merasa kebingungan saat membaca tulisan di suatu website? Atau kamu pernah merasa sangat terbantu dengan tulisan yang ada di suatu website? Dua hal tersebut adalah hasil dari pekerjaan seorang UX Writer. Tugas dari UX Writer adalah menyusun strategi dan menulis konten yang dapat menjelaskan sebuah maksud dan tujuan agar mudah dimengerti dan dipahami oleh user atau pengguna produk. Kreatifitas UX Writer juga dibutuhkan untuk menarik atensi orang-orang. Semakin sedikit kalimat, semakin unik, dan semakin membuat penasaran maka kesempatan produk untuk dilihat akan semakin besar. Kunci dari keberhasilan UX Writer adalah menulis konten yang mudah dipahami namun tetap menarik. Salah satu perbedaan UX Writer dengan Copywriter adalah UX Writer biasanya menulis konten yang lebih ringkas daripada Copywriter seperti tulisan pada button atau tombol, tulisan pada tagline, dan lain sebagainya.

Interaction Designer

Photo by Tran Mau Tri Tam ✪ on Unsplash

Menurut Interaction Design Foundation, Interaction Design merupakan interaksi antara pengguna dan produk. Sedangkan Interaction Designer adalah seseorang yang bertanggung jawab untuk merancang dan menentukan bagaimana interaksi antara pengguna dan produk yang digunakan, contohnya adalah animasi yang terjadi ketika adanya interaksi (misalkan: button atau tombol ketika dihover maupun saat di klik atau ditekan). Dalam prosesnya, interaction designer harus mengedepankan bagaimana cara berpikir sebagai pengguna, serta bagaimana aksi dan kebiasaan dari pengguna produk. Kunci keberhasilan dari interaction designer adalah merancang interaksi antara pengguna dan produk yang memudahkan dan tidak menyulitkan pengguna untuk beradaptasi dengan kebiasaan baru.

Demikian penjelasan mengenai UI Designer, UX Designer, UX Researcher, UX Writer, dan Interaction Designer. Pada praktiknya, perusahaan-perusahaan yang membutuhkan pekerja-pekerja yang spesifik atau khusus seperti UI Designer, UX Designer, UX Researcher, UX Writer, dan Interaction Designer adalah company atau perusahaan teknologi besar yang mengandalkan produk digitalnya sebagai senjata utama mereka sehingga mengacu pada user-centered design atau menciptakan produk dengan berpusat pada kebutuhan pengguna. Dengan demikian mereka sangat memperhatikan hal-hal kecil dalam produknya demi kenyamanan pengguna. Adapun perusahaan-perusahaan yang belum berfokus pada pengembangan dan penyempurnaan produknya akan menjadikan pekerjaan dari UI Designer, UX Designer, UX Researcher, UX Writer, dan Interaction Designer untuk dikerjakan oleh UI/UX Designer yang diharapkan dapat mewakili seluruh item pekerjaan dari keseluruhan. Sehingga untuk menjadi UI/UX Designer sendiri, kamu perlu memahami setidaknya paham akan fundamental dari masing-masing pekerjaan tadi.

Sejatinya sampai dengan saat ini di Indonesia masih sangat sedikit pendidikan formal yang berfokus untuk mempelajari ilmu UI/UX Design. Sehingga jangan heran apabila kamu menemukan banyak sekali UI/UX Designer hasil dari switch career dari berbagai macam jurusan dan ilmu disiplin. Hal ini juga yang menjadi kesempatan baik bagi kamu yang sedang ingin memulai untuk berkarir sebagai UI/UX Designer karena demand atau kebutuhan akan UI/UX Designer sangat tinggi sedangkan sumber daya manusia yang cukup terbatas.

--

--